Film 'Dedemit Gunungkidul' Diprotes Warga

Setelah film Goyang Karawang di protes oleh ibu-ibu Karawang. Kini satu lagi film nasional yang juga terkena protes dari masyarakat. Film jenis horror yang berjudul "Dedemit Gunungkidul" diprotes oleh warga Gunungkidul yang tergabung dalam Komunitas Kota Gaplek karena film tersebut dianggap melecehkan warga Gunungkidul dan hanya sekedar mencari sensasi.

Film horor dan mistik itu dianggap bertentangan dengan kondisi nyata di Gunungkidul. "Dari judul saja kami sudah tersingung. Itu bisa menyesatkan dan tidak mendidik," kata koordinator Komunitas Kota Gaplek, Aminudin Azis. Dalam demo warga yang dilakukan saat pihak produser film bersama kru dan para artis menggelar syukuran tumpengan di Rumah Makan Pondok Seafood Kota Wonosari, Gunungkidul, Rabu (16/3/2011).

Menurut Amunudin, film 'Dedemit Gunungkidul' hanya sekedar mencari sensasi dan keuntungan materi tanpa memperhitungkan dampak yang ditimbulkan di masyarakat. Pihaknya meminta warga Gunungkidul dan DIY untuk tidak menyaksikan film tersebut.

"Kami menuntut kepada produser untuk menunda launching perdana film itu. Kami menolak keras film tersebut. Ini namanya mencari sensasi demi keuntungan semata. Harga diri warga Gunungkidul diinjak-injak," katanya.

Sementara itu secara terpisah produser film "Dedemit Gunungkidul" KK Dheeraj mengatakan, film yang diproduksi sejak akhir 2010 hingga awal 2011 memang sebagian shooting-nya dilakukan di Gunungkidul. Pihaknya akan mempertimbangkan masukan warga mengenai judul tersebut.

"Kami meminta maaf bila judul film "Dedemit Gunungkidul" itu dinilai tidak tepat. Kami akan secepatnya membicarakan masalah itu di Jakarta," kata Dheeraj.